Mengetahui Gejala Dini Dari Timbulnya Serangan Schizophrenia

Schizophrenia ( skizofrenia ) adalah suatu penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamine ( salah satu sel kimia dalam otak ). Schizopherenia merupakan salah satu penyakit gangguan jiwa yang paling lazim, dengan ciri-ciri :

  1. Hilangnya perasaan afektif atau respon emosional.
  2. Menarik diri dari hubungan pribadi antar personal ( individu ).
  3. Timbulnya delusi ( keyakinan yang salah ) serta halusinasi ( persepsi tanpa adanya rangsang panca indera ).
Lebih lanjut setelah kita membaca mengenai ciri-ciri penderita Schizophrenia, maka bahasan yang selanjutnya akan saya paparkan adalah gejala-gejala dini dari timbulnya serangan Schizophrenia agar kita dapat mengetahui gejala tersebut lebih cepat sehingga kita dapat menanggulangi lebih dulu agar tidak menjadi penyakit yang lebih akut/kronis. Gejala-gejala schizophrenia pada umumnya dibagi menjadi 2, yaitu :

1.Gejala Schizophrenia Positif
Maksud dari gejala schizophrenia positif ini ialah gejala tindakan perilaku yang jelas dapat diamati oleh orang lain, yaitu :
  • Halusinasi.Contohnya : Auditory Hallusination, yaitu penderita merasakan ada suara dari dalam dirinya, kadang suara itu dirasa menyejukkan hati, memberi kedamaian, tapi kadang suara itu menyuruhnya untuk melakukan sesuatu yang sangat berbahaya, seperti bunuh diri.
  • Penyesatan pikiran ( delusi ) adalah kepercayaan yang kuat dalam menginterpretasikan sesuatu yang kadang berlawanan dengan kenyataan. Contohnya: beberapa penderita schizophrenia berubah menjadi seorang paranoid, mereka selalu merasa diamat-amati, diintai, atau hendak di serang.
  • Kegagalan berpikir (kognitif) mengarah kepada masalah dimana penderita schizophrenia tidak mampu memproses dan mengatur pikirannya.
2.Gejala Schizophrenia Negatif.
Dikatakan demikian karena penderita schizophrenia kehilangan ciri khas atau fungsi normal seseorang, antara lain :
  • Kurang atau tidak mampu menampakkan atau mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku.
  • Kurangnya dorongan untuk beraktifitas.
  • Tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenanginya.
  • Kurangnya kemampuan bicara ( alogia ).
Cukup sekian pemaparan yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat.

Daftar Referensi :

-Mengenal Schizophrenia, http://www.e-smartschool.com/uot/001/UOT0010008.asp, 2009.

-Skizofrenia, Wikipedia bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Skizofrenia, 2009.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Fungsi Dan Peranan Ilmu Statistika Dalam Psikologi

Sebelum kita membahas fungsi serta peranan statistika dalam psikologi lebih jauh, ada baiknya kita mengenal lebih dahulu apakah yang dimaksud dengan statistika itu.

*Secara etmologis, Statistika adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Jadi, secara singkat, statistika diartikan sebagai ilmu yang berkenaan dengan data.

*Secara umum, Statistika merupakan ilmu yang mempelajari teknik penarikan kesimpulan berdasarkan contoh data. Contoh :Dari data yang dikumpulkan tentang minat membaca masyarakat di Indonesia per-harinya, didapatkan kesimpulan bahwa minat baca masyarakat Indonesia per-harinya tergolong cukup tinggi.

Setelah membaca penjelasan diatas, mulai tergambarkan fungsi statistika pada umumnya dalam kehidupan sehari-hari , karena pada dasarnya manusia sering menggunakan ilmu statistika secara tidak sadar dalam kehidupan sehari-harinya, namun belum sampai kepada penggunaan metode ilmiahnya. Seperti contoh, ketika kita melihat seseorang dengan berat badan 50 kg pada masyarakat yang pada umumnya mempunyai berat badan 55 kg, maka kita akan menilai bahwa berat badan tersebut termasuk ke dalam berat badan manusia normal, namun ketika kita melihat seorang dengan berat badan 80 kg maka kita akan menilai bahwa orang tersebut kedalam kategori orang tambun, namun pada masyarakat tersebut yang ternyata memiliki berat badan rata-rata 90 kg, maka orang tersebut akan menganggap bahwa berat badan yang disebutkan sebelumnya termasuk ke dalam kategori berat manusia normal. Secara ilmiah, statistika dibutuhkan dalam perencanaan suatu penelitian dengan penggunaan teknik analisis data agar didapatkan kesimpulan yang akurat.

Kembali pada fungsi statistika dalam psikologi. Seperti yang diketahui bersama, ilmu psikologi sangat berkaitan erat dengan proses pengumpulan data dalam sebuah penelitian ilmiah untuk memoperoleh data-data valid yang digunakan sebagai bahan perhitungan untuk mendapatkan solusi yang berkesesuaian dengan hasil penelitian yang telah di terima sebelumnya. Contohnya, tes pengukuran intelegensi dan tes bakat. Oleh karena itu, sudah barang tentu ilmu statistika sangat dibutuhkan didalam pelaksanaan kegiatan tersebut.

Dari pemaparan pembahasan fungsi statistika sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai fungsi statistika dalam psikologi, antara lain :

1.Statistika memberikan alat analisis data bagi psikologi.
2.Mempelajari keragaman akibat pengukuran.
3.Mengendalikan proses.
4.Merumuskan informasi dari data.
5.Membantu pengambilan keputusan berdasarkan data.

Setelah membahas fungsi statistika dalam psikologi diatas, maka sekarang kita berlanjut kepada peranan statistika dalam psikologi. Mungkin kita juga telah dapat melukiskan peran statistika setelah sekilas membaca mengenai fungsi statistika diatas. Sampai penulisan sejauh ini, saya juga merasakan kerancuan dalam mendefinisikan perbedaan diantara fungsi dengan peran, tetapi disini saya mencoba untuk mendeskripsikan secara satu per satu, bahwa fungsi lebih bercondong kepada penerapan ilmu dalam kegiatan dunia nyata, sedangkan peran lebih bercondong kepada posisi atau kedudukan ilmu itu sendiri di dalam ruang lingkup pegetahuan.
Berdasarkan sumber yang saya dapatkan, disini saya mencoba mengemukakan beberapa hal mengenai peranan statistika dalam psikologi, yaitu:

  • Statistika sebagai bahan perencanaan
  • Statistika sebagai bahan monitoring
  • Statistika sebagai bahan evaluasi
Akhirnya, sampailah juga kita kepada bagian terakhir atau penutup dari penulisan artikel dalam blog ini. Saya rasa cukup sekian penjelasan yang dapat saya paparkan dalam kesempatan penulisan kali ini. Saya menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan artikel ini, namun saya tetap mengharapkan agar kepada para pembaca seluruhnya dapat mengambil ilmu dalam tulisan saya yang sederhana ini, sehingga memberikan wawasan ilmu pengetahuan yang baru kepada kita semua. Trims .

Daftar Referensi :

-Statistika,Wikipedia bahasa Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Statistika, 2009.

-Diva Anggara,Statistik (sebuah analisis dari seminarDr. Ir. Budi Suhardjo,MS), http://one.indoskripsi.com/node/5952, 2009.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS